Indicators on Cerita Fiksi You Should Know

Tersebutlah di sebuah pohon kelapa, Monkey manis sedang nongkrong dengan senyum garing. Ia sedang mengamati hiruk pikuk pasar jam nine pagi. Matahari mulai menggarang. Ia mulai merasa haus.

Bagiku untuk menikmati hidup tidaklah hanya tertawa, melainkan juga menangis itulah cara menikmati hidup. Kesenangan dan kesedihan sebenarnya sudah satu paket yang saling melekat. Tidak terpisahkan apalagi tergantikan. Hanya menunggu waktu tiba untuk rasa itu hadir. Tetapi entah bagaimana sekarang menangis adalah peristiwa yang langka di hidupku. Tidak ada rasa yang mendalam, tidak ada rasa yang mendominasi, tidak ada rasa yang spesial. Tersenyum pun seperti terpaksa, tidak ada unsur nyawa di dalam tawa. Melainkan mati rasa yang ada. Perlahan aku mencari kesedihan yang ada di sekitarku. Dengan caraku mungkin bisa menemukan di daerah pekarangan rumah atau menemukan di depan mata. Mustahil bila mencari sesuatu tetapi sesuatu itu tidak terbayang oleh pikiran. 

Ketika Fariz akhirnya menoleh ke arah Lala, ia mencoba menghapus air mata yang sudah menggenang di matanya dan menahan perasaan yang campur aduk. Sementara Lala, pikirannya melayang ke pertanyaan apakah Fariz masih mencintai mantan pacarnya dan apakah ia ingin kembali bersamanya.

Hingga tanpa orang sadari anak itu mencabut lidi tersebut dan keluarlah air dan menjadi mata air, semakin lama air yang keluar semakin deras hingga menenggelamkan daerah itu, hingga menjadi telaga yang di beri nama rawa pening.

Cerita mite dibuat dengan latar belakang sejarah atau hal-hal yang sudah dipercayai orang banyak bahwa peristiwa tersebut pernah terjadi. Mite juga biasanya mengandung hal-hal gaib dan kesaktian yang luar biasa.

Kesempatan ini kemudian digunakan oleh si kancil untuk menyeberang sungai sambil berpura-pura menghitung jumlah buaya.

Pada hari yang cerah, dua gadis bernama Dian dan Lisa sedang berkumpul di rumah Dian untuk mengerjakan tugas sekolah. Mereka berdua sangat fokus dan tengah bekerja dengan serius.

Pada suatu hari Cerpen Fiksi di hutan belantara, hiduplah seekor kancil kecil yang sangat cerdik. Ia dikenal dengan sebutan Si Kancil. Nama Si Kancil sangat terkenal di hutan tersebut karena kecerdikannya dalam mengatasi berbagai masalah.

Setiap hari setelah pulang sekolah, Blacky selalu duduk di teras rumah menyambut kedatangan Maulana.

Suatu hari Si Kancil sedang berjalan-jalan di pinggir hutan. Dia hanya ingin mencari udara segar dan melihat matahari yang cerah bersinar. Di dalam hutan terlalu gelap karena pohon-pohon sangat lebat.

Ia adalah Dokter Rana, seorang dokter muda yang sederhana dan terampil. Ayahnya adalah mantan kepala desa kami yang telah meninggal dunia.

Mereka terus mencari hingga sampai ke lantai dua kafe, di mana akhirnya mereka menemukan wanita yang mereka ikuti. Namun, keduanya tidak berani untuk berbicara dengannya dan hanya bisa mendengarkan dari kejauhan.

Meski begitu, Topan tetap semangat dan rajin membaca dari buku-buku yang ia pinjam dari temannya. Keesokan harinya sepulangnya dari menggembalakan kambing, ibu Topan keluar dari rumah dan langsung memeluk Topan. Katanya, Topan mendapat undangan untuk masuk ke sekolah dengan biaya yang gratis.

“Wah mahal amat?” si ibu komplen dengan raut wajah yang seramdisekanya keringat yang sudah menjagung.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *